Sabtu, 08 Juli 2017

Serunya Bermain Dengan Ratusan Kucing Di Sebuah Pulau

Apa kalian pencinta kucing? Kalau iya wah pas sekali kalau begitu. Bagi pencinta kucing yang ingin bermain dengan ratusan kucing, kalian bias datang ke sebuah pulau di Jepang.

Jepang telah dikenal luas sebagai negara ramah kucing. Kucing-kucing ini tak hanya dijadikan sebagai binatang peliharaan super menggemaskan, tetapi juga menjadi simbol-simbol keagamaan. Kita dapat menjumpai kuil kucing dan jimat kucing yang begitu disakralkan. Kucing telah memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Jepang sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Saking cintanya dengan kucing, masyarakat Jepang bahkan ‘mengizinkan’ gerombolan kucing menguasai satu pulau lho. Nama pulau kucing ini adalah Pulau Aoshima! Aoshima merupakan pulau mungil yang berbatasan langsung dengan laut.  Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah nelayan.  Jadi tak mengherankan jika Pulau Aoshima dikenal sebagai kampung nelayan.
Rumah para nelayan ini pun lambat laun berubah, ketika ratusan kucing mulai menduduki pulau ini  Kemanapun arah mata memandang, kucing nampak berkeliaran di mana-mana. Pulau Aoshima telah duduki oleh para kucing. Pulau yang dulunya sepi, mulai hidup kembali.  Kini, Pulau Aoshima tak hanya ramai oleh kucing yang berkeliaran. Namun, juga ramai oleh kehadiran para wisatawan. Ratusan kucing ini telah menarik datangnya wisatawan ke Aoshima.
Wisatawan berbondong-bondong mengunjungi sebuah pulau terpencil di selatan Jepang, tempat di mana jumlah kucing liar telah melebihi populasi manusia, dengan rasio 6:1.
Warga pertama kali bermigrasi ke pulau ‘Aoshima’ yang seluas 1,6 kilometer ini sejak 380 tahun lalu, dan mendirikan sebuah desa nelayan, membawa kucing untuk mengatasi tikus yang menyerang perahu nelayan.
Pulau ini, yang bisa dicapai dengan menaiki feri selama 30 menit dari lepas pantai Kota Ehime, telah menjadi rumah bagi 900 orang pada tahun 1945. Sekarang, lebih dari 120 kucing mengerubuti pulau ini dengan jumlah manusia kurang dari 20 orang, semuanya pensiunan berusia antara 50 dan 80 tahun.
Tiap kali kita menginjakkan kaki di pelabuhan, kawanan kucing telah menanti dan menyambut dengan ramah. Meski liar, mereka sama sekali tidak takut lho dengan manusia. Mereka tetap beraktivitas seperti biasanya, seolah-olah kita tak ada. Tingkah mereka yang lucu dan menggemaskan membuat tiap wisatawan betah liburan ke Pulau Aoshima.
Kucing-kucing ini pun membuat rumah-rumah kosong di Pulau Aoshima nampak lebih hidup. Di antara rumah-rumah kayu, perkakas, dan reruntuhan, terlihat kucing yang tengah asyik bermain. Pulau yang seolah mati suri ini, telah mendapatkan nyawanya kembali. Semua ini berkat kekuatan dari para kucing. Kehadiran mereka telah membawa angin segar bagi dunia pariwisata Pulau Aoshima.
Niatan yang awalnya memberikan ruang bebas kepada para kucing ini membawa ‘luck’ bagi pulau mungil yang satu ini. Sepertinya, kucing memang benar-benar pembawa keberuntungan ya. Karena kucinglah, Pulau Aoshima yang dulunya sepi, kini telah ramai kembali. Arigatou, Neko-san!
Dua kali dalam sehari terdapat kapal fery yang membuka pelayaran dari Pelabuhan Nahagama menuju Pelabuhan Aoshima. Kapal pertama berangkat pada pukul 08.00 dan kapal kedua pukul 14.30. Perlu diketahui bahwa di pulau ini tak ada penginapan maupun pertokoan.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support