Bangli
Kabupaten Bangli terletak di sebelah timur laut kota Denpasar, berjarak 40 kilometer atau satu jam perjalanan dari kota denpasar. Berada di bagian tengah pegunungan dan dataran tinggi pulau Bali pada ketinggian di atas 400 meter di atas permukaan laut, kota ini beriklim sejuk dengan udara yang cukup dingin. Daerah Bangli khususnya wilayah pegunungan di Kintamani menjadi penghasil buah-buahan yang berkualitas, dan daerah pegunungan utara Bangli menjadi penghasil bambu terbesar di Bali.Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya kabupaten di Bali yang tidak memiliki pesisir pantai atau wilayah laut. Meski demikian, Bangli justru memiliki sejumlah potensi pariwisata menjanjikan yang tidak dimiliki daerah wisata lainnya di pulau Bali, seperti keindahan panorama gunung dan danau. Di sinilah Gunung Batur berada yang terletak di Kintamani, merupakan gunung tertinggi kedua di Bali setelah Gunung Agung dengan ketinggian 1717 mdpl. Gunung Batur termasuk gunung api yg aktif, letusan besar terjadi pada 2 Agustus dan 21 September 1926 yang memusnahkan Pura Ulun Danu Batur dan desa Batur, terakhir meletus pada tahun 2000.
Di gunung Batur ini terdapat tempat wisata yang menjadi salah satu tujuan wisata yang terkenal di pulau Bali seperti Danau Batur, Pura Ulun Danu Batur dan wilayah pegunungan Kintamani yang sejuk dengan panorama alam yang indah. Danau Batur memiliki peranan penting terhadap pengairan yang mengairi sebagian besar wilayah pertanian di Bali Selatan. Secara simbolik, Subak di Bali memandang Pura Ulun Danu Satan sebagai orientasi pemujaan kepada Dewa Wisnu, sang pemelihara alam semesta.
Di tempat ini juga ada pemandian air panas alami pegunungan yang terletak di tepi Danau Batur. Di Toya Bungkah selain untuk berekreasi, air panas alami Gunung Batur ini juga dipercaya mempunyai khasiat pengobatan penyakit, khususnya penyakit kulit. Juga terdapat berbagai peninggalan sejarah yang berpotensi besar guna mendukung perkembangan pariwisata Bangli. Berbagai sarana penginapan dan restoran pun telah dibangun seiring dengan berkembangnya pariwisata di pulau Bali.
Daerah tujuan wisata yang dapat anda kunjungi selama di Bangli diantaranya sebagai berikut:
Kintamani
Kintamani merupakan salah satu objek wisata terkenal di pulau Bali, yang memiliki udara pegunungan yang sejuk dengan panorama Gunung Batur dan Danau Batur yang memiliki pesona alamnya yang indah dan merupakan danau terbesar di Bali. Pada musim-musim tertentu biasanya musim penghujan, akan disertai turunnya kabut yang menutupi wilayah pegunungan termasuk Kintamani dan sekitarnya. Gunung ini pernah terjadi letusan yang besar, dimana letusan tersebut telah mengambil korban ribuan nyawa dan menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur Tua yang berada di dasar kaldera Batur. Hasil dari letusan tersebut maka terbentuklah kawah yang cukup luas dan menjadi danau yang di kenal dengan Danau Batur.Kintamani merupakan kawasan objek wisata unggulan pulau Bali yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing, karena potensi wisata alam pegunungan yang sangat unik dan menakjubkan. Kintamani terletak di kabupaten Bangli, berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut, menyebakan wilayah ini sangat sejuk dengan alam hijau yang subur. Menuju Kintamani memerlukan waktu kira-kira 2 jam perjalanan dari Kota Denpasar. Salah satu tempat favorit untuk melihat keindahan daerah ini adalah di Penelokan, merupakan lokasi yang paling strategis untuk menikmati pemandangan alam di kawasan wisata ini. Penelokan terletak di Kedisan, salah satu desa di Kec. Kintamani, sesuai dengan namanya yang dalam bahasa Bali berarti tempat untuk melihat-lihat.
Keunikan Kintamani yang menyajikan suasana alam yang khas menjadikan kawasan ini sebagai salah satu dari bagian daftar objek wisata di Bali yang wajib Anda kunjungi. Anda bisa menuju kintamani baik dari Kuta, Sanur, Ubud atau Nusa Dua yang ditempuh antara 1 sampai 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil dan sepeda motor. Atau menggunakan agen perjalanan, biasanya semua agen perjalanan atau tour operator di Bali, memasukkan Kintamani dalam rute perjalanan wisata mereka.
Hotel di sekitar objek wisata ini seperti Surya Hotel and Resturant, Puri Bening Hayato, Astra Dana Hotel, Baruna Pondok Wisata
Gunung Batur
Keindahan alam Gunung Batur yang memesona membuat gunung ini menjadi salah satu andalan objek wisata di Kabupaten Bangli. Di pagi hari pemandangan Gunung Batur sangat indah karena selain udaranya yang sejuk, wisatawan juga akan menyaksikan kabut tipis yang menutupi sebagian puncak Gunung Batur, seolah-olah berada di atas awan. Gunung Batur merupakan gunung tertinggi kedua di Bali setelah Gunung Agung yang memiliki ketinggian 1717 mdpl.
Gunung Batur berada di Kintamani, yang bisa ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Ibukota Denpasar. Gunung ini termasuk gunung api yang aktif dan memiliki kaldera berukuran 13,8 x 10 km. Gunung Batur telah berkali-kali meletus diantaranya yang tercatat dalam sejarah dimulai sejak tahun 1804, letusan besar terjadi pada 1926 yang memusnahkan Pura Ulun Danu Batur dan desa Batur dengan aliran lahar panas, juga pernah meletus pada tahun 2000.
Di kawasan Gunung Batur pengunjung bisa melihat kawah gunung, kaldera, dan danau yang kita kenal dengan Danau Batur yang terletak di kaki gunung. Ada aliran air didalam tanah yang mengalirkan air Danau Batur ke berbagai daerah di Bali sehingga muncul menjadi matar air dan disebut dengan Tirta Suci. Tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan alam Gunung Batur dan Danau Batur yaitu di Penelokan yang berada di ketinggian sekitar 1500 mdpl dan membentang sepanjang 11 km di hadapan Gunung Batur. Dari sini kita akan menyaksikan kemegahan alam berupa lanskap Gunung Batur beserta kalderanya yang disebut-sebut sebagai salah satu kaldera terindah di dunia, sambil bersantai di restoran menikmati hidangan ditemani oleh udara sejuk dan latar belakang pegunungan.
Untuk eksplorasi alam yang menjadi kegiatan favorit para wisatawan, ialah hiking, juga mendaki ke puncak Gunung Batur dengan perjalanan sekitar 3 jam. Jika Anda ingin mendaki gunung Batur lebih baik membawa/menyewa pemandu atau teman yang sudah pernah mendaki gunung batur sebelumnya. Di puncak gunung, anda dapat melihat Gunung Agung dan Gunung Rinjani di kejauhan. Anda juga bisa mendatangi daerah kawah dan kalderanya.
Obyek wisata lain yang bisa anda kunjungi di kawasan Gunung Batur antara lain: Desa Kedisan, Desa Batur, Pura Puncak Penulisan, Desa Penglipuran, Air Terjun Kuning, dll. Di kaki Gunung Batur, Anda dapat pula singgah ke Toya Bungkah, yaitu sebuah kawasan wisata yang terkenal karena pemandian sumber air panasnya. Dari Penelokan, ada jalan menurun yang menghubungkan Penelokan dengan Desa Kedisan. Dari Kedisan, Anda dapat menyewa perahu untuk menyeberangi Danau Batur dan tiba di Desa Trunyan, sebuah desa yang dihuni suku asli Bali (Bali Aga). Di Trunyan jenazah tidak dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon. Tempat pemakamanan ini dipenuhi tulang-belulang, dan bisa jadi kita akan menemukan mayat yang masih baru, tapi anehnya mayat-mayat ini tidak mengeluarkan bau sama sekali.
Disini banyak terdapat hotel, penginapan, restoran yang memang dibangun khusus untuk menikmati pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur. Kebanyakan tempat-tempat tersebut menjadikan panorama pegunungan Batur sebagai latar yang menawan.
Danau Batur
Bila kita berkunjung ke gunung Batur maka jangan lewatkan tempat wisata yang satu ini. Jika Sumatera Utara memiliki Danau Toba sebagai salah satu andalan wisatanya, Bali juga memiliki danau yang terkenal sebagai tujuan turis domestik ataupun turis mancanaegara sebagai salah satu andalan tempat wisata di pulau Bali, khususnya kabupaten Bangli, yaitu Danau Batur. Hal ini karena Danau Batur yang juga merupakan danau terluas di Bali ini memiliki panorama yang alam yang spektakuler berlatar dinding megah gunung Batur .Salah satu tempat ideal dari ketinggian untuk menikmati panorama sekitar Danau Batur adalah di Penelokan, yang mana dari tempat ini kita akan melihat pemandangan di bawah yang sangat menakjubkan merupakan perpaduan antara Gunung Batur beserta hamparan bebatuan hitam dengan Danau Batur yang berbentuk bulan sabit berwarna biru di tengah kaldera yang oleh banyak wisatawan dikatakan sebagai kaldera terindah di dunia. Kaldera Gunung Batur memiliki panjang sekitar 7,5 km, lebar 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya sekitar 16 km2. Kaldera Gunung Batur ini diperkirakan terbentuk akibat dua letusan besar yang terjadi bertahun-bertahun yang silam.
Letusan ini menjadikan lahan di sekitar danau menjadi subur, sehingga kawasan Danau Batur merupakan kawasan yang sejak lama telah dimanfaatkan sebagai tempat pertanian buah dan sayuran maupun daerah wisata yang sejuk dan nyaman karena terletak pada ketinggian diatas 1000 meter diatas permukaan laut. Di danau ini juga terdapat aliran air dalam tanah yang mengalirkan air Danau Batur, yang muncul menjadi mata air di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai "Tirta Suci".
Untuk sampai ke tepi danau, para pengunjung akan menuruni bukit yang terjal, berbatu dan berpasir hingga sampai ke desa Kedisan yang berada di tepi danau. Apabila Penelokan menawarkan pesona alam Batur dari tempat yang lebih tinggi maka Desa Kedisan menyuguhkan keindahan alam Batur dari sudut yang berbeda yang tentunya tak kalah indah. Kedisan juga dikenal sebagai daerah yang subur karena lahannya bercampur abu vulkanik Gunung Batur. Dermaga kecil dibangun di Desa Kedisan, tepat di tepian Danau Batur. Dermaga ini adalah titik untuk memulai penyeberangan atau tur berkeliling danau. Terdapat banyak perahu kecil yang siap mengantar Anda selama kurang lebih 2 jam perjalanan berkeliling dan kembali lagi ke Desa Kedisan.
Di pinggir barat Danau Batur terdapat Toyo bungkah yang merupakan sumber mata air panas alam yang digunakan untuk berendam karena diyakini dapat menyembuhkan penyakit kulit. Jika Anda ingin yang lebih tertutup, pergilah ke Tirta Sanjiwani Hot Spring Complex. Di tempat ini Anda bisa berendam untuk menghilangkan pegal-pegal khususnya mereka yang baru pulang mendaki.
Beberapa hotel yang ada di sekitar tempat ini diantaranya yaitu Kedisan Resort & Resto Apung, Hotel Segara & Restaurant, Baruna Cottage, Surya Hotel, Segara Home Stay, Windu Sara Hotel, Hotel Astra Dana.
Toya Bungkah - Berendam Air Panas Dengan Panorama Gunung Batur
Kawasan wisata Kintamani tak hanya terkenal dengan pemandangan gunung dan danau Baturnya yang indah. Di tempat ini juga ada pemandian air panas alami pegunungan yang terletak di tepi Danau Batur.Toya Bungkah berada di Desa Pakraman Batur, Kintamani Bali. Berjarak sekitar 78 km dari Denpasar atau ditempuh kira-kira 2 jam perjalanan dengan berkendaraan. Selama perjalanan menuju Toya Bungkah kita akan melalui pemandangan Gunung Batur, Danau Batur, atau tumpukan lahar yang mengeras berikut pepohonan dan kebun-kebun sayur yang terhampar di sepanjang jalan menuju Toya Bungkah adalah suguhan alam yang permai yang memanjakan mata. Dari Kedisan, Toya Bungkah dapat ditempuh dengan naik perahu menyebrangi Danau Batur sekira 30 menit.
Toya Bungkah adalah tempat yang tepat untuk relax sembari menikmati sensasi mandi air panas dengan panorama pemandangan alam pegunungan sekitar yang memesona. Air panas di tempat ini bersumber langsung dari Gunung Batur, yakni sekitar 7 meter di bawah tanah. Biasanya wisatawan yang habis mendaki langsung datang ke sini untuk mandi air panas. Kolam air panas di Toya Bungkah ada dua, yaitu yang pertama ditata sesuai keadaan alam sekitarnya dan menjadi semacam pemandian di alam terbuka. Kedua, adalah kolam air panas alam yang ditata di dalam bangunan tertutup yang biasanya dipilih wisatawan yang ingin berendam dengan suasana lebih privasi.
Pada musim liburan, pemandian air panas ini selalu ramai dikunjungi wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Para wisatawan bisa mandi di kolam air panas alami atau mandi di pancuran air panas yang bersuhu 38-39 derajat celcius yang dapat menyegarkan tubuh dan pikiran menjadi fresh kembali. Beberapa hotel menyediakan kolam renang air panas khusus yang bersumber dari Toya Bungkah dan menyediakan kawasan kemping dengan berbagai fasilitas pendukung kemping, termasuk api unggun.
Di Toya Bungkah terdapat sebuah balai seni, yaitu Balai Seni Toya Bungkah yang didirikan oleh Sutan Takdir Alisjahbana sejak tahun 1971, seorang novelis, filsuf, dan pelukis yang juga dikenal sebagai Bapak Bahasa Indonesia mengingat jasanya ikut mengembangkan dan menentukan teknis ejaan baku Bahasa Indonesia. Balai seni ini memiliki sanggar tari, ruang atau galeri, bungalow, taman yang indah, dan amphitheater. Di balai seni ini, kadang-kadang diadakan pertunjukkan seni seperti pentas tari atau wayang kulit yang tentu saja dapat Anda saksikan.
Toya Bungkah terletak tak jauh dari beberapa kawasan wisata lainnya yang patut pula disambangi, seperti Desa Penelokan, Desa Kedisan, Desa Trunyan, Pura Ulundanu Batur, Pura Jati, Kintamani, Ubud, dan lain sebagainya.
Potensi wisata di kawasan berudara sejuk ini juga semakin menggeliat dengan didukung berdirinya beberapa hotel dan akomodasi lain yang memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Hotel-hotel ini diantaranya Toya Devasya Resort and Spa, The Ayu Kintamani, Puri Bening Hayato Hotel dan juga tersedia kawasan perkemahan untuk Anda camping.
Pura Ulun Danu Batur
Pura Batur yang lebih dikenal dengan Pura Ulun Danu Batur berada pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut tepatnya di Desa Kalanganyar Kintamani di sebelah Timur jalan raya Denpasar - Singaraja. Pura ini menghadap ke barat yang dilatarbelakangi Gunung Batur dengan lava hitamnya serta Danau Batur yang membentang jauh di kaki Gunung Batur, melengkapi keindahan alam di sekeliling pura. Pura Batur merupakan tempat Pemujaan Umat Hindu di seluruh Bali khususnya Bali Tengah, Utara dan Timur memohon keselamatan di bidang persawahan. Upacara di pura ini dirayakan setiap tahun yang dinamakan Ngusaba Kedasa.Sebelum letaknya yang sekarang ini, Pura Batur terletak di lereng Barat Daya Gunung Batur. Karena letusan dasyat gunung Batur pada tahun 1917 telah menghancurkan semuanya, termasuk pura ini kecuali sebuah pelinggih yang tertinggi. Berkat inisiatif kepala desa bersama pemuka desa, mereka membawa pelinggih yang masih utuh dan membangun kembali Pura Batur ke tempat yang lebih tinggi yakni pada lokasi saat ini.
Pura Ulun Danu Batur merupakan persembahan untuk Dewi Kesuburan, Dewi Danu. Dia adalah Dewi dari air danau. Dalam lontar Usaha Bali, salah satu sastra suci yang ditempatkan di pura itu, ada legenda kuno yang melukiskan susunan dari tahta Dewi Danu. Pura Ulun Danur Batur sebagai kahyangan jagat umat Hindu di Bali, dimuliakan sebagai istana Bhatara Wisnu. Sedangkan Bhatara Siwa di Besakih dan Brahma di Lempuyang Luhur Karangasem.
Pura Kehen
Pura Kehen adalah salah satu Pura kuno di Bali dan merupakan pura terbesar dan sangat sakral di wilayah Bangli, terletak di pusat kota tepatnya di Desa Cempaga. Tempat ini dapat dicapai dengan berjalan kaki dari Sasana Budaya Giri Kusuma. Pura Kehen memiliki beberapa keunikan, dimana tersimpan tiga buah nekara perunggu, pada pintu masuk pura tidak menggunakan Candi Bentar seperti pada Pura Kahyangan Jagat umumnya. Pintu masuk Pura Kehen agak berbeda, yakni menggunakan Candi Kurung.
Pura Kehen juga disebut Pura Hyang Api, berada dibawah perlindungan Brahma, si Raja Api. Masyarakat setempat sangat percaya jika patahnya pohon beringin yang terdapat di pura sebagai pertanda grubug (musibah). Hal tersebut disimpulkan dari kejadian-kejadian yang pernah terjadi secara turun temurun. Letak bagian yang patah diyakini sebagai pertanda musibah tersebut akan melanda orang tertentu. Misalnya pada saat raja Bangli meninggal dunia, dahan pohon beringin yang letaknya di Kaja Kangin (Utara-Timur) patah. Kemudian jika ada pendeta yang meninggal, maka dahan pohon beringin sebelah Kaja Kauh (Barat Daya) patah. Sedangkan jika bagian yang patah letaknya Kelod Kangin (Timur Laut) dan Kelod Kauh (Tenggara) maka diyakini akan ada musibah yang menimpa masyarakat.
Seperti Besakih, Pura Kehen dibangun pada 8 tingkatan di lereng selatan bukit. Setiap tiga tingkatan utama dihubungkan dengan tangga pada tingkatan diatasnya, yaitu Jabaan, Jaba Tengah, dan Jeroan. Ketika odalan pura dirayakan , tarian Rejang yang sakral ditampilkan. Upacara Nyusaba Bangli adalah odalan yang lebih besar. Jenis tarian yang langka juga akan ditampilkan, termasuk Baris Presi (8 pria dengan perisai kulit), Baris dadap (pria dengan perisai terbuat dari kayu dadap) dan Baris Jogor (8 pria dalam satu garis dengan tombak).
Pura Puncak Penulisan
Pura lainnya di Bangli adalah Pura Puncak Penulisan, yang berada di Desa Sukawana, Kintamani Bali Indonesia. Pura ini berada diatas bukit dengan ketinggian 1.745 meter diatas permukaan laut (dpl). Pura ini sering juga disebut dengan Pura Tegeh atau Pura Pamojan. Fungisnya ialah sebagai tempat untuk melakukan pemujaan terhadap Dewa Siwa yang merupakan manifestasi dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Didalamnya banyak terdapat benda-benda peninggalan masa Megalitikum sampai dengan masuknya peradaban Hindu ke Bali.Berdasar pada beberapa peninggalan yang ada diperkirakan pembangunan dimulai pada tahun 300 M (jaman perunggu) dan dilanjutkan pada abad ke-10 sampai berakhirnya kekuasaan Majapahit tahun 1343 M. Bentuk bangunan pura ini memiliki dua konsep yakni konsep yang pertama diambil dari masa pra-sejarah dimana bisa terlihat dengan jelas terutama dari struktur bangunannya yang bertingkat. Dan konsep yang kedua ialah pembangunan pura yang mencapai 7 tingkat dengan tingkat pertama dan kedua dihubungkan dengan tangga. Sedangkan di tingkat ke-3 terdapat Pura Dana dan Pura Taman Dana, di tingkat ke-4 terdapat Pura Ratu Panyarikan sedang ditingkat ke-6 terdapat Pura Ratu Dahatua, terakhir di puncak ke-7 adalah puncak pura terdapat pelinggih tempat pemujaan Pengaruman, Piyasan dan Gedong sebagai tempat menyimpan benda-benda purbakala. Sebagian besar mata pencaharian penduduk sekitar pura ini adalah sebagai petani.
Air Terjun Kuning
Anda ingin menikmati suasana yang lain selain pantai, gunung, danau, atau cagar budaya? maka luangkan waktu anda untuk berkunjung ke Air Terjun Dusun Kuning (Dusun Kuning Waterfall). Disebut juga dengan Air Terjun Kuning, merupakan salah satu bagian dari eksotisme keindahan alam Bangli sebagai alternatif objek wisata bagi Anda yang berlibur ke pulau Bali.
Air Terjun Kuning yang unik dan indah ini terletak di Dusun Kuning, Desa Taman Bali, Bangli Bali. Untuk menuju kesana bisa dilakukan dengan berbagai sarana transportasi. Jika ditempuh dari Taman Bali, bisa dilakukan dengan berjalan kaki sejauh 500 meter melalui jalan kecil yang elok melewati perkebunan cengkeh. Panorama alam nan alami dan Indah dan asri melengkapi air terjun ini yang berada di ketinggian sekitar 25 meter diatas permukaan Sungai Melangit.
Wisata alam ini senantiasa terjaga kealamiannya, karena warga setempat yang begitu patuh terhadap norma dan ajaran Hindu yang selalu berupaya dalam menjaga kelestarian alam. Belum terlalu banyak pengunjung yang datang ke tempat ini karena lokasinya yang agak terpencil dan tersembunyi. Maka itu tak banyak “orang luar” yang tahu tentang keberadaannya. Di tempat ini terdapat ratusan kera yang menjadi hiburan bagi para pengunjung.
Desa Tradisional Penglipuran
Desa adat Penglipuran merupakan salah satu desa tradisional di pulau Bali yang masih mempertahankan adat istiadat dan tradisi dari masa lampau secara turun temurun, berlokasi di kabupaten Bangli yang berjarak 45 km dari kota Denpasar. Desa adat yang juga menjadi objek wisata ini mudah untuk di temukan. Karena letaknya yang berada di Jalan Utama Kintamani - Bangli. Desa Penglipuran tampak begitu asri, keasrian ini dapat kita rasakan begitu memasuki kawasan Desa. Desa ini merupakan salah satu kawasan pedesaan di Bali yang memiliki tatanan yang teratur dari struktur desa tradisional, memiliki banyak ruang terbuka pertamanan yang asri membuat kita merasakan nuansa Bali pada dahulu kala.Penataan fisik dan struktur desa tersebut tidak lepas dari budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat Adat Penglipuran dan budaya masyarakatnya sudah berlaku turun temurun. Keistimewaan dari desa adat Penglipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Bali adalah, bagian depan rumah serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Desa tersusun sedemikian rapinya yang mana daerah utamanya terletak lebih tinggi dan semakin menurun sampai kedaerah hilir. Selain bentuk depan yang sama, adanya juga keseragaman bentuk dari bahan untuk membuat rumah tersebut. Seperti bahan tanah untuk tembok dan untuk bagian atap terbuat dari penyengker dan bambu untuk bangunan diseluruh desa. Karena Desa Penglipuran terletak didataran yang agak tinggi, suasananya terasa sejuk.
Selain suasana pertamanan yang asri penduduknya juga sangat ramah terhadap tamu yang datang. Banyak wisatawan yang datang dapat menikmati suasana desa dan masuk kerumah mereka untuk melihat kerajinan-kerajinan yang penduduk desa buat. Sehingga untuk tinggal berlama-lama disini sangatlah menyenangkan. Desa Adat Penglipuran ini termasuk desa yang banyak melakukan acara ritual, sehingga banyak sekali acara yang diadakan didesa ini seperti pemasangan dan penurunan odalan, Galungan, dll. Pada acara tersebut berlangsung adalah saat yang sangat tepat untuk datang kedesa ini, sehingga kita dapat melihat langsung keunikan dan kekhasan dari desa penglipuran ini.
Pada sore hari umumnya penduduk desa keluar rumah setelah selesai melakukan aktifitas rutin mereka dipagi dan siang hari. Mereka berkumpul bersama-sama, para prianya ada mengeluarkan ayam jago kesayangan mereka dan tidak jarang mereka melakukan tajen/adu ayam tetapi tanpa pisau dikakinya.
0 komentar:
Posting Komentar